Tragis, Bocah Dititipkan ke Orang Tua Angkat Tewas Penuh Luka Lebam di Ketapang

KETAPANG, iNews.id - Seorang bocah tewas dengan kondisi tubuh penuh luka lebam di Ketapang, Kalimantan Barat. Diduga korban mengalami penganiayaan dari orang tua angkat. 

Korban MF yang berusia 4 tahun tewas di rumah orang tua angkatnya di Kecamatan Singkup pada 18 November 2022. Orang tua kandung korban melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Baca Juga

Bocah di Ketapang Tewas Penuh Luka Lebam, Orang Tua Angkat Diamankan Polisi

"Jadi korban MF ini sudah sembilan bulan tinggal bersama saudara SA dan saudari DIA di Kecamatan Singkup untuk menjadi anak angkat," kata Kapolsek Matan Hilir Selatan, Ipda Meinardus dikutip dari laman Polresta Pontianak, Selasa (22/11/2022).

Kronologi kasus ini bermula saat orang tua korban inisial DA (29) dihubungi SA yang memberi tahu kalau anaknya meninggal dunia. 

Baca Juga

Tabrakan Motor di Jalinsum, 2 Pemotor Tewas 1 Selamat Luka Berat

Mendengar kabar itu, DA datang ke rumah SA di Kecamatan Singkup lalu membawa pulang jenazah anaknya ke rumahnya di Matan Hilir Selatan.

Baca Juga

Nenek Tewas Tenggelam di Sungai Ditemukan Berpakaian Utuh Lengkap dengan Kerudung

Saat akan memeriksa jenazah anaknya, DA terkejut dengan kondisi tubuhnya yang penuh luka lebam. Merasa ada yang janggal, dia melaporkan kematian anaknya ini ke Polsek Matan Hilir Selatan.

Berdasarkan laporan itu, Polsek Matan Hilir Selatan bersama Polsek Marau dan Satreskrim Polres Ketapang melakukan penyelidikan.

Baca Juga

Selamatkan Ibu Hendak Bunuh Diri di Jembatan Pawang, Warga Ketapang Diganjar Penghargaan

Jenazah korban dilakukan visum di rumah sakit sebelum dimakamkan. Hasil visum menguatkan dugaan korban mengalami kekerasan fisik.

"Berdasarkan visum luar, memang banyak ditemukan luka lebam di wajah dan tubuh korban yang diperkirakan akibat kekerasan fisik," ujarnya.

Berdasarkan hasil visum dan keterangan saksi, orang tua angkat korban telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan. Polisi masih mendalami keterangan orang tua angkat korban untuk mengetahui kronologi kematian.

"Semuanya masih kita dalami dan nanti akan disampaikan lebih lanjut," ujarnya.

Editor: Reza Yunanto