Kejar-Kejaran di Laut Natuna, Kapal Vietnam Pencuri Ikan Digiring ke Pontianak

JAKARTA, iNews.id - Patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal berbendera Vietnam yang mencuri ikan di Laut Natuna Utara. Kapal tersebut diamankan di Stasiun KKP di Pontianak, Kalimantan Barat.

Penangkapan itu terjadi pada Selasa (27/4/2021) setelah terjadi aksi kejar-kejaran kapal patroli KKP dengan kapal berbendera Vietnam itu.

Baca Juga

Dinkes Kalbar Lakukan Penyelidikan Epidemiologi di Poltekkes Pontianak, Ini Hasilnya

"Dinamika di lapangan dalam pemberantasan illegal fishing, ya seperti ini. Kasus yang dihadapi aparat tidak selalu mudah”, ujar Direktur Pemantauan dan Operasi Armada KKP, Pung Nugroho Saksono di Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Dia menjelaskan, aksi kejar-kejaran mewarnai penangkapan kapal ikan asing tersebut. Sirene peringatan yang berdengung membelah lautan dan berondongan peluru yang ditembakkan ke udara oleh awak kapal pengawas perikanan KKP tak juga dihiraukan oleh kapal pencuri ikan tersebut.

Baca Juga

Kampus Poltekkes Pontianak Jadi Klaster Covid, 42 Mahasiswa-Dosen Positif Corona

Setelah berupaya dengan segala cara, kapal-kapal pengawas perikanan KKP mampu melumpuhkan kapal pencuri ikan tersebut.

Baca Juga

Sepasang Kekasih Mahasiswa dan Pelajar di Kalbar Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

"Para pencuri ikan tersebut harus mengakui ketangkasan, keberanian dan kegigihan awak kapal pengawas perikanan Hiu 17," katanya.

Berikutnya kapal Vietnam dengan nama lambung KG 5090 TS dan berisi tiga orang awak itu dibawa ke Stasiun KKP Pontianak untuk proses hukum lebih lanjut.

Baca Juga

Anggaran ETLE untuk Satu Ruas Jalan Pontianak Capai Rp3,1 Miliar 

Dia menegaskan, KKP tidak akan berkompromi dengan para pencuri ikan tersebut. KKP pun memuji daya juang awak kapal pengawas yang tidak membiarkan para pencuri ikan tersebut bebas begitu saja meninggalkan wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia.

"Setiap jengkal wilayah pengelolaan perikanan ini merupakan aset nasional yang akan kami jaga," ujarnya.

Editor: Reza Yunanto