Waspada Omicron, PLBN Aruk di Sambas Kalbar Dapat Atensi Khusus Presiden Jokowi
Senin, 20 Desember 2021 - 10:29:00 WIB
Antara
Baca Juga
Kapolda Kalbar Irjen Remigius Sigit Trihardjanto Diganti Irjen Suryanbodo Asmoro
Khusus untuk Sambas, kewaspadaan terhadap varian Omicron harus lebih tinggi daripada daerah lain karena ada pintu keluar-masuk antarnegara yakni PLBN Aruk.
"Mudah-mudahan Sambas bebas dari (omicron) itu. Kita tidak pernah melarang masyarakat mencari rejeki, berusaha dan sebagainya silakan. Kita tidak pernah menyuruh mereka tutup, tapi atensi pemerintah harus jadi perhatian kita bersama," kata Satono.
Baca Juga
Kasus Omicron Pertama di Indonesia Terdeteksi dari Wisma Atlet
Editor: Reza Yunanto
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Kalbar
28 hari lalu
Kawal Kasus Kekerasan Seksual Anak di Bengkayang, Legislator Perindo Petrus Minta Pelaku Dihukum Maksimal
Kalbar
2 bulan lalu
Legislator Perindo Andri Sugianto Dorong Pemkab Sintang Serius Tangani Infrastruktur Pedalaman
Kalbar
2 bulan lalu
Gunawan Tio Nakhodai Partai Perindo Pontianak, Perkuat Program UMKM dan Bantuan Hukum Gratis
Kalbar
8 bulan lalu
Nasib Pahit 115 Siswa SMAN 1 Mempawah, Gagal Ikut SNBP gegara Kelalaian Sekolah
Kalbar
8 bulan lalu
Banjir Landa 6 Kabupaten di Kalbar, 148.693 Warga Terdampak 606 Jiwa Mengungsi
Kalbar
8 bulan lalu
Banjir Bandang Terjang Bengkayang, Ribuan Rumah di 11 Kecamatan Terendam
Berita Terkini
Kalbar
17 jam lalu
UPB Latih Petani di Kubu Raya Genjot Produktivitas Cabai Rawit dengan Teknologi
Kalbar
18 jam lalu
Perubahan 8 Program Pemerintahan Prabowo 2025, MBG hingga Naikkan Gaji ASN
Kalbar
1 hari lalu
Datangi Polda Metro Jaya, Pendiri Lokataru Minta Kasus Delpedro dan Aktivis Demo Dihentikan
Kalbar
2 hari lalu
4 Orang Ditetapkan Tersangka Demo Ricuh di Kalbar, 3 Anak di Bawah Umur
Kalbar
27 hari lalu
Gubernur Kalbar Ria Norsan Diperiksa KPK, Kasus Apa?
Kalbar
28 hari lalu
Kawal Kasus Kekerasan Seksual Anak di Bengkayang, Legislator Perindo Petrus Minta Pelaku Dihukum Maksimal