Profil Rubini Natawisastra, Dokter Asal Bandung yang Mengabdi di Kalbar dan Kini Jadi Pahlawan Nasional

Di Pontianak, Rubini membuka praktek kedokteran umum di rumahnya daerah Landraad Weg yang kini menjadi Jalan Jenderal Urip Pontianak, Rubini juga membuka praktek kebidanan yang menghadirkan bidan bersertifikat.
Rubini juga dikenal sebagai dokter yang rendah hati. Bagaimana tidak, pasien yang tidak mampu bisa membayar dengan hasil bumi. Bahkan, dia menggratiskan biaya pengobatannya.
Secara periodik Rubini menjadi dokter keliling. Dia mengunjungi desa-desa di luar Pontianak dengan kapal atau perahu agar dapat menjangkau daerah terdalam.
Itulah mengapa nama Rubini cukup melekat di hati masyarakat pedesaan di luar Pontianak, yang kini berada di sekitar wilayah Kubu Raya dan Mempawah.
Dokter Rubini mempunyai istri yang bernama Amalia Rubini. Pasangan ini dikaruniai lima orang putri yang bernama Rubinneta, Aminetty, Marlina, Martini, dan Maryetty.
Usaha kemanusiaan Rubini mendapat dukungan dari sang istri. Maklum, Amalia saat itu tergabung dalam gerakan Palang Merah. Amalia Rubini juga berinteraksi dengan perkumpulan istri dokter di Pontianak untuk berbagi informasi.
Selain menjadi dokter, Rubini juga aktif mendukung perjuangan kemerdekaan melalui jalur politik. Pada tahun 1939, Rubini tergabung dalam pergerakan kebangsaan lewat Partai Indonesia Raya (Parindra) di Kalbar.
Bahkan, kabarnya Rubini masuk dalam jajaran petinggi Parindra Kalbar. Selama era penjajahan Jepang, aktivitas politik Rubini juga tidak berhenti. Dia turut menjadi tokoh pelopor gerakan bawah tanah untuk melawan tentara pendudukan Jepang di Kalbar.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto